Link Unduh Makalah berada di Akhir Tulisan.
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, makalah yang berjudul “Analisis Regresi sebagai Alat Prediksi dan
Inferensi dalam Penelitian Statistik” ini dapat diselesaikan dengan baik
sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah Statistika Pendidikan yang diampu
oleh Dr. Warli, M.Pd., pada Program Magister Universitas PGRI Ronggolawe Tuban,
Tahun 2025.
Penyusunan
makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang konsep dasar,
jenis-jenis, serta penerapan analisis regresi dalam konteks penelitian
kuantitatif, khususnya di bidang pendidikan. Penulis berupaya menyajikan uraian
yang sistematis berdasarkan kajian pustaka dari berbagai sumber ilmiah yang
relevan dan terpercaya.
Penulis
menyadari bahwa dalam proses penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi penyempurnaan karya ilmiah ini di masa yang akan datang. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca, khususnya rekan-rekan
mahasiswa dan semua pihak yang ingin memperdalam kajian mengenai analisis
regresi dalam penelitian statistik.
Tuban, Mei 2025
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Statistik
memiliki peran penting dalam dunia pendidikan, khususnya dalam mendukung
penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk memahami dan memprediksi fenomena
pendidikan. Salah satu teknik statistik yang sering digunakan adalah analisis
regresi, yang memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi dan mengukur
hubungan antara variabel-variabel yang memengaruhi proses dan hasil pendidikan.
Melalui analisis regresi, peneliti dapat mengembangkan model prediktif yang
membantu dalam pengambilan keputusan berbasis data.
Analisis
regresi tidak hanya berfungsi sebagai alat prediksi, tetapi juga sebagai sarana
inferensi untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antarvariabel dalam
populasi. Dalam konteks pendidikan, misalnya, regresi dapat digunakan untuk
mengukur pengaruh faktor-faktor seperti motivasi belajar, kehadiran, dan metode
pengajaran terhadap pencapaian akademik siswa. Dengan demikian, pemahaman yang
mendalam tentang konsep, jenis, dan penerapan regresi menjadi bekal penting
bagi mahasiswa pascasarjana dalam menyusun penelitian kuantitatif yang valid
dan reliabel.
Penerapan
analisis regresi dalam penelitian pendidikan telah dibuktikan melalui berbagai
studi. Sebagai contoh, penelitian oleh Marlena menggunakan regresi probit untuk
membandingkan pengaruh model pembelajaran flipped classroom dan
kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa, menunjukkan bahwa regresi
dapat digunakan untuk mengidentifikasi efektivitas metode pembelajaran tertentu
(Yunitha & Marlena, 2021). Studi lain oleh Muriyatmoko
menerapkan regresi linier untuk mengukur pengaruh indeksasi DOAJ terhadap
jumlah sitasi jurnal, yang menunjukkan bahwa regresi dapat digunakan untuk mengevaluasi
faktor-faktor yang memengaruhi kinerja publikasi ilmiah (Muriyatmoko, 2020).
Dalam
penelitian lain, analisis regresi linier berganda digunakan untuk menelusuri
pola hubungan antara variabel terikat dengan dua atau lebih variabel bebas.
Sebagai contoh, penelitian oleh Padilah dan Adam menggunakan regresi linier
berganda untuk mengestimasi produktivitas tanaman padi di Kabupaten Karawang,
menunjukkan bahwa metode ini efektif dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang
memengaruhi hasil pertanian (Padilah & Adam, 2019).
Melalui
makalah ini, penulis berupaya menjelaskan secara komprehensif mengenai konsep
dasar analisis regresi, jenis-jenis regresi, serta aplikasinya dalam dunia
pendidikan. Diharapkan, makalah ini dapat memperluas wawasan dan meningkatkan
kemampuan analitis mahasiswa dalam menerapkan statistik untuk mendukung
penelitian ilmiah yang bermutu.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam makalah ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa yang
dimaksud dengan analisis regresi dalam konteks penelitian statistik pendidikan?
2. Apa saja
jenis-jenis regresi yang umum digunakan dan bagaimana perbedaannya?
3. Bagaimana penerapan
analisis regresi dalam penelitian kuantitatif di bidang pendidikan?
C.
Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan
pengertian analisis regresi serta perannya dalam penelitian statistik,
khususnya dalam bidang pendidikan.
2. Mengidentifikasi
dan menguraikan jenis-jenis analisis regresi yang umum digunakan dalam
penelitian kuantitatif.
3. Menyajikan
contoh penerapan analisis regresi dalam konteks penelitian pendidikan sebagai
referensi bagi mahasiswa dan peneliti.
D.
Manfaat Penulisan
Penulisan
makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa,
makalah ini dapat menjadi sumber pengetahuan yang mendalam tentang konsep dan
aplikasi analisis regresi dalam penelitian, sehingga dapat meningkatkan
kemampuan berpikir analitis dan statistikal dalam menyusun tugas akhir maupun
penelitian lainnya.
2. Bagi Peneliti,
makalah ini dapat menjadi acuan konseptual dan metodologis dalam memilih dan
menerapkan teknik regresi yang sesuai untuk menganalisis hubungan antarvariabel
dalam berbagai bidang kajian, khususnya pendidikan.
3. Bagi Kampus,
makalah ini dapat mendukung upaya peningkatan kualitas akademik dan riset
mahasiswa, serta memperkuat budaya ilmiah dalam lingkungan perguruan tinggi
melalui pemanfaatan metode statistik yang relevan dan aplikatif.
BAB
II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Definisi Regresi
Menurut
Priyatno dalam Jusman & Puspitasari, analisis regresi berganda menunjukkan
hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen terhadap
variabel dependennya (Jusman & Puspitasari, 2020). Analisis ini digunakan untuk
mengetahui arah hubungan variabel independen terhadap variabel dependen, apakah
positif atau negatif. Selain itu, juga untuk memprediksi nilai variabel
dependen jika terjadi penurunan atau peningkatan pada variabel independennya.
Dalam
penelitian oleh Dihin Muriyatmoko, analisis regresi linier digunakan untuk
mengukur pengaruh indeksasi DOAJ terhadap jumlah sitasi jurnal (Muriyatmoko, 2020). Hasil perhitungan statistik
menunjukkan adanya korelasi kategori sedang (R=0.426) dan pengaruh DOAJ
terhadap sitasi sebesar 18.2% (R Square), sedangkan sisanya 81.8% dipengaruhi
oleh faktor lain. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa DOAJ tidak
berpengaruh signifikan terhadap jumlah sitasi jurnal.
Dari kedua
pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis regresi merupakan metode
statistik yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengukur hubungan antara
variabel-variabel dalam suatu penelitian. Metode ini memungkinkan peneliti
untuk memprediksi nilai variabel dependen berdasarkan perubahan pada variabel
independen, serta mengevaluasi signifikansi hubungan tersebut. Dengan demikian,
analisis regresi menjadi alat penting dalam penelitian kuantitatif untuk memahami
dan memodelkan hubungan antarvariabel.
B.
Konsep Dasar
Analisis
regresi merupakan metode statistik yang digunakan untuk mempelajari hubungan
antara satu atau lebih variabel independen (bebas) dengan satu variabel
dependen (terikat). Tujuan utamanya adalah untuk membentuk model prediktif dan
menganalisis pola hubungan antarvariabel.
Menurut
Priyatno dalam Jusman & Puspitasari, analisis regresi berganda menunjukkan
hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen terhadap
variabel dependennya (Jusman & Puspitasari, 2020). Analisis ini digunakan untuk
mengetahui arah hubungan variabel independen terhadap variabel dependen, apakah
positif atau negatif. Selain itu, juga untuk memprediksi nilai variabel
dependen jika terjadi penurunan atau peningkatan pada variabel independennya.
Lebih
lanjut, Sutopo dan Slamet dalam Jusman & Puspitasari menekankan pentingnya
memenuhi asumsi-asumsi dalam analisis regresi, seperti tidak adanya
multikolinearitas dan autokorelasi, serta terpenuhinya asumsi homoskedastisitas
(Jusman & Puspitasari, 2020). Pelanggaran terhadap asumsi-asumsi
ini dapat menyebabkan hasil analisis menjadi bias atau tidak valid.
Dari kedua
pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis regresi berfungsi sebagai
alat untuk mengevaluasi hubungan antarvariabel dan menghasilkan model prediktif
yang dapat digunakan dalam penelitian kuantitatif. Pemahaman yang mendalam
tentang konsep dasar analisis regresi menjadi penting bagi peneliti untuk
menginterpretasikan hasil analisis secara benar dan bermakna.
C.
Jenis-Jenis Regresi
Analisis
regresi memiliki beberapa bentuk yang disesuaikan dengan karakteristik data dan
tujuan penelitian. Jenis-jenis regresi ini dikembangkan untuk mengakomodasi
berbagai tipe hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Berikut ini
adalah beberapa jenis regresi yang umum digunakan dalam penelitian:
1. Regresi
Linier Sederhana
Regresi
linier sederhana digunakan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel
bebas (X) dan satu variabel terikat (Y). Hubungan antara kedua variabel ini
diasumsikan linier, yang berarti perubahan pada variabel X akan menyebabkan
perubahan yang sebanding pada variabel Y. Model ini banyak digunakan karena
sifatnya yang sederhana dan mudah diinterpretasikan. Menurut Ghozali (2016),
regresi linier sederhana cocok digunakan ketika peneliti ingin mengetahui
seberapa besar pengaruh satu faktor terhadap suatu hasil.
2. Regresi
Linier Berganda
Regresi
linier berganda digunakan ketika terdapat lebih dari satu variabel bebas yang
memengaruhi satu variabel terikat. Model ini memungkinkan peneliti untuk
menganalisis pengaruh masing-masing variabel independen secara simultan
terhadap variabel dependen. Persamaan umum regresi berganda adalah:
Y = a +
b₁X₁ + b₂X₂ + ... + bₙXₙ + e
Regresi
berganda sangat bermanfaat dalam penelitian pendidikan, sosial, dan ekonomi di
mana suatu fenomena umumnya dipengaruhi oleh banyak faktor.
3. Regresi
Logistik
Regresi
logistik digunakan ketika variabel terikat bersifat kategorik atau biner,
seperti “ya/tidak”, “lulus/gagal”, dan sebagainya. Alih-alih memprediksi nilai
numerik, regresi logistik memprediksi probabilitas terjadinya suatu peristiwa.
Menurut Hosmer dan Lemeshow (2000), regresi logistik sangat efektif dalam
menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keputusan atau kejadian dikotomis.
4. Regresi
Non-Linier
Regresi
non-linier digunakan jika hubungan antara variabel tidak dapat dijelaskan
dengan garis lurus (linier). Model ini digunakan ketika terdapat pola
melengkung, eksponensial, logaritmik, atau polinomial dalam data. Model ini
membutuhkan pendekatan yang lebih kompleks dan biasanya memerlukan software
statistik untuk estimasi parameter.
5. Regresi
Ridge dan Lasso
Merupakan
bentuk regresi linier yang dimodifikasi untuk mengatasi masalah
multikolinearitas. Ridge regression menambahkan penalti terhadap besar
koefisien regresi untuk menghindari overfitting. Lasso regression juga
melakukan regularisasi, namun memungkinkan koefisien tertentu menjadi nol, yang
sekaligus berfungsi sebagai metode seleksi variabel.
D.
Asumsi-Asumsi Regresi Linier Klasik
Dalam analisis
regresi linier klasik, terdapat beberapa asumsi dasar yang harus dipenuhi agar
hasil estimasi yang diperoleh bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator),
yaitu estimasi yang terbaik, linier, dan tidak bias. Jika asumsi-asumsi ini
dilanggar, maka hasil analisis regresi bisa menjadi tidak akurat dan
menyesatkan. Berikut ini adalah asumsi-asumsi utama dalam regresi linier:
1. Linearitas
Hubungan
antara variabel independen dan dependen harus bersifat linier. Artinya,
perubahan pada variabel bebas harus menghasilkan perubahan yang proporsional
pada variabel terikat. Jika hubungan yang terjadi non-linier, maka model
regresi linier tidak sesuai.
2. Tidak Ada
Autokorelasi
Residual
atau galat dari model regresi tidak boleh saling berkorelasi satu sama lain.
Asumsi ini penting terutama dalam data runtut waktu (time series). Jika
terdapat autokorelasi, maka standar error koefisien menjadi tidak akurat,
sehingga uji statistik bisa keliru.
3. Homoskedastisitas
Asumsi ini
menyatakan bahwa varians residual harus konstan pada setiap tingkat variabel
bebas. Jika variansnya berubah-ubah (disebut heteroskedastisitas), maka
efisiensi estimasi menurun. Homoskedastisitas dapat diuji dengan uji
Breusch-Pagan atau melihat pola grafik residual.
4. Normalitas
Residual
Distribusi error
(residual) harus mendekati distribusi normal, terutama jika tujuan dari
analisis adalah untuk pengujian hipotesis. Jika residual tidak berdistribusi
normal, maka hasil uji-t dan uji-F menjadi tidak valid.
5. Tidak Ada
Multikolinearitas
Multikolinearitas
terjadi ketika dua atau lebih variabel bebas saling berkorelasi tinggi. Hal ini
menyebabkan kesulitan dalam mengestimasi pengaruh masing-masing variabel bebas
secara terpisah. Gejala multikolinearitas dapat diketahui melalui nilai VIF (Variance
Inflation Factor).
Menurut
Ghozali dalam Anandika, keberhasilan dalam melakukan analisis regresi sangat
ditentukan oleh terpenuhinya asumsi-asumsi klasik tersebut. Tanpa pemenuhan
asumsi, kesimpulan yang diambil dari hasil regresi dapat menjadi bias dan tidak
dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat (Anandika, 2019).
E.
Indikator Pengujian
Setelah
membangun model regresi, langkah penting berikutnya adalah melakukan pengujian
terhadap model tersebut untuk mengetahui sejauh mana model mampu menjelaskan
variabel dependen. Terdapat beberapa indikator penting dalam analisis regresi
yang digunakan untuk mengevaluasi kebaikan model, signifikansi variabel, dan
kesesuaian data. Indikator-indikator tersebut antara lain:
1. Koefisien
Determinasi (R²)
Koefisien
determinasi atau R-squared (R²) mengukur proporsi variabilitas variabel
dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam model. Nilai R²
berada dalam rentang 0 hingga 1. Semakin tinggi nilai R², maka semakin baik
model dalam menjelaskan variasi data. Menurut Gujarati dan Porter dalam Putra,
nilai R² yang tinggi tidak selalu menjamin model baik, karena bisa jadi terjadi
overfitting, terutama jika terlalu banyak variabel digunakan (Putra, 2024).
2. Uji
Signifikansi Parsial (Uji t)
Uji t
digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen secara individu. Nilai p-value < 0,05
biasanya menunjukkan bahwa variabel tersebut berpengaruh secara signifikan
terhadap model. Nilai koefisien dan p-value dapat digunakan untuk mengevaluasi
arah dan kekuatan pengaruh variabel.
3. Uji
Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji F
digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara bersama-sama
memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Jika nilai F-hitung
> F-tabel atau p-value < 0,05, maka model regresi dianggap signifikan
secara simultan.
4. Standard
Error
Standard
error menunjukkan seberapa besar rata-rata kesalahan dari prediksi model
terhadap data aktual. Semakin kecil nilai standard error, semakin akurat model
dalam melakukan prediksi. Ini juga penting dalam interpretasi hasil regresi
karena dapat menunjukkan seberapa jauh prediksi dari nilai sebenarnya.
5. Durbin-Watson
Test (DW Test)
Durbin-Watson
Test digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi dalam residual. Nilai DW
berkisar antara 0–4, dengan nilai mendekati 2 menunjukkan tidak adanya
autokorelasi. Jika hasil regresi digunakan pada data runtut waktu (time
series), uji ini sangat krusial.
Penggunaan indikator-indikator
tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa model regresi yang digunakan tidak
hanya signifikan secara statistik, tetapi juga valid dan dapat digunakan untuk
membuat prediksi atau keputusan berdasarkan data. Oleh karena itu, pengujian model
merupakan bagian integral dalam seluruh proses analisis regresi.
BAB
III
METODE PENULISAN
A.
Metode Studi Literatur
Penulisan
makalah ini menggunakan metode studi literatur (library research) sebagai
pendekatan utama. Metode ini dilakukan dengan menelaah berbagai sumber tertulis
yang relevan dengan topik regresi, baik dari buku-buku teori statistik, jurnal
ilmiah nasional dan internasional, laporan penelitian, maupun artikel akademik
lainnya. Studi literatur dipilih karena memungkinkan penulis untuk memperoleh
pemahaman konseptual yang luas tanpa melakukan pengumpulan data primer secara
langsung.
Fokus utama
dari studi literatur ini adalah untuk menggali dan menyusun kembali
pemikiran-pemikiran ilmiah yang telah dikembangkan oleh para pakar statistik
dan peneliti terdahulu, khususnya terkait dengan analisis regresi. Regresi
tidak hanya dibahas sebagai metode perhitungan, tetapi juga sebagai pendekatan
ilmiah dalam membuat prediksi dan melakukan inferensi statistik dalam berbagai konteks
penelitian, terutama di bidang pendidikan.
Dalam
konteks penelitian statistik pendidikan, regresi berfungsi sebagai alat untuk
menguji pengaruh satu atau lebih variabel terhadap variabel lain yang menjadi
fokus pengukuran. Studi literatur memungkinkan penulis untuk memahami bagaimana
teknik regresi digunakan dalam menyusun model prediktif, misalnya dalam
memprediksi prestasi belajar siswa berdasarkan faktor-faktor seperti motivasi,
kehadiran, dan dukungan orang tua. Pemahaman ini diperoleh dengan membandingkan
berbagai penelitian terdahulu yang menggunakan regresi sebagai metode analisis
utama.
Melalui
metode studi literatur, penulis juga dapat menelaah bagaimana regresi digunakan
sebagai alat inferensi statistik. Dalam hal ini, regresi tidak hanya digunakan
untuk memperkirakan nilai suatu variabel, tetapi juga untuk menguji hipotesis
mengenai hubungan antarvariabel. Studi-studi yang dibahas dalam literatur
memberikan gambaran bahwa uji t dan uji F dalam regresi sering digunakan
sebagai dasar untuk menyimpulkan signifikansi hubungan tersebut dalam populasi
yang lebih luas.
Selain
memberikan pemahaman teknis, studi literatur juga memperkaya makalah ini dengan
berbagai pendekatan dan variasi model regresi yang telah digunakan oleh
peneliti sebelumnya. Termasuk di dalamnya regresi linier sederhana, regresi
berganda, regresi logistik, hingga regresi dengan pendekatan regularisasi
seperti ridge dan lasso. Masing-masing model dianalisis dari sisi kegunaan,
syarat penggunaan, dan interpretasinya dalam konteks penelitian pendidikan.
Proses
studi literatur dalam makalah ini dilakukan secara sistematis, mulai dari
pencarian literatur dengan kata kunci yang relevan, telaah isi, pencatatan
temuan penting, hingga pengorganisasian ulang informasi ke dalam struktur yang terintegrasi.
Penulis menggunakan sumber dari jurnal terakreditasi nasional seperti SINTA 4
dan SINTA 3 untuk memastikan validitas dan relevansi informasi yang dikaji.
Selain itu, literatur klasik dari tokoh statistik seperti Gujarati dan Ghozali
juga digunakan sebagai acuan utama.
Dengan
pendekatan ini, makalah ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam
menjelaskan analisis regresi secara mendalam—tidak hanya dari sisi teknis,
tetapi juga dari segi fungsinya sebagai alat prediksi dan inferensi statistik.
Studi literatur menjadi dasar kuat untuk menunjukkan bahwa regresi merupakan
salah satu alat yang sangat penting dalam menganalisis hubungan antarvariabel
dan dalam pengambilan keputusan berbasis data dalam dunia pendidikan dan
penelitian ilmiah secara umum.
B.
Langkah Penulisan
Langkah
awal dalam penyusunan makalah ini dimulai dengan penentuan topik yang relevan
dan memiliki kontribusi teoretis maupun praktis, yakni “Analisis Regresi
sebagai Alat Prediksi dan Inferensi dalam Penelitian Statistik.” Penentuan
topik dilakukan berdasarkan pengamatan terhadap peran penting analisis regresi
dalam riset kuantitatif, khususnya di bidang pendidikan, serta kebutuhan
mahasiswa untuk memahami penerapan metode statistik secara mendalam.
Setelah
topik ditentukan, penulis merumuskan tujuan dan ruang lingkup pembahasan, yaitu
untuk menjelaskan konsep dasar regresi, jenis-jenisnya, serta bagaimana regresi
dapat digunakan sebagai alat prediksi dan inferensi dalam konteks penelitian
statistik. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa fokus penulisan tetap
terarah dan tidak melebar dari isu utama yang ingin diangkat.
Tahapan
berikutnya adalah pengumpulan literatur yang relevan dengan topik. Penulis
menelusuri buku-buku teks statistik klasik maupun modern, serta artikel jurnal
ilmiah nasional yang terindeks SINTA dan jurnal internasional bereputasi.
Literatur yang dipilih memiliki fokus pembahasan pada penerapan analisis
regresi dalam berbagai konteks penelitian, termasuk pendidikan, sosial, dan
ekonomi. Penelusuran dilakukan melalui database seperti Google Scholar, Garuda
Ristekdikti, dan perpustakaan digital universitas. Menurut Zed dalam Supriyadi,
studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan metode
pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengolah bahan
penelitian. Kegiatan ini tidak hanya bersifat dokumentatif, tetapi juga
interpretatif, karena peneliti harus mampu menyusun pemahaman teoritis secara
kritis dan sistematis (Supriyadi, 2017).
Sementara
itu, Ridwan dalam Sidiq dan Choiri menegaskan bahwa studi literatur memungkinkan
peneliti untuk membangun pemikiran yang mendalam melalui telaah terhadap karya
ilmiah sebelumnya, sehingga penulisan akademik tidak semata menyusun ulang
informasi, tetapi menciptakan sintesis dan pemaknaan baru (Sidiq & Choiri, 2019). Setelah literatur terkumpul,
dilakukan klasifikasi dan seleksi informasi. Referensi yang sesuai kemudian
ditelaah secara kritis untuk menggali pemahaman mengenai definisi, asumsi,
fungsi, dan penerapan regresi. Hasil telaah dituangkan dalam bentuk catatan
analitis yang membantu penulis menyusun sintesis informasi antar-sumber. Proses
ini juga memungkinkan penulis membandingkan sudut pandang antarpeneliti terkait
kelebihan dan keterbatasan masing-masing model regresi.
Langkah
selanjutnya adalah penyusunan isi makalah secara sistematis, yang mengikuti
struktur akademik formal: Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Metode Penulisan,
Pembahasan, dan Penutup. Dalam setiap bab, penulis berupaya menyampaikan
argumen secara logis, runut, dan didukung oleh kutipan dari sumber yang
kredibel. Penulisan dilakukan menggunakan gaya bahasa ilmiah, dengan
memperhatikan keakuratan istilah dan kohesi antarbagian.
Pada tahap
akhir, dilakukan proses penyuntingan dan validasi isi. Penulis memeriksa
kembali koherensi paragraf, akurasi kutipan, format daftar pustaka, serta
keterpaduan antara tujuan, isi, dan kesimpulan makalah. Proses ini juga
melibatkan evaluasi terhadap kesesuaian isi makalah dengan standar penulisan
akademik di tingkat pascasarjana.
Dengan
tahapan-tahapan tersebut, diharapkan makalah ini tidak hanya menyajikan teori
secara deskriptif, tetapi juga dapat memberikan kontribusi akademik dalam
memperjelas peran strategis analisis regresi sebagai alat statistik yang
fungsional, baik dalam prediksi maupun inferensi dalam dunia penelitian,
khususnya di bidang pendidikan.
BAB
IV
PEMBAHASAN
A.
Penjelasan Komprehensif tentang Regresi Linier
Regresi
linier merupakan salah satu metode analisis statistik yang paling banyak
digunakan dalam penelitian kuantitatif. Metode ini bertujuan untuk menjelaskan
hubungan antara satu atau lebih variabel bebas (independen) dengan satu
variabel terikat (dependen) yang berskala kontinu. Regresi linier berasumsi
bahwa hubungan antarvariabel bersifat linier, yaitu perubahan pada variabel
independen akan menyebabkan perubahan proporsional pada variabel dependen.
Model
regresi linier sederhana hanya melibatkan satu variabel independen dan satu
variabel dependen, yang dinyatakan dengan persamaan matematis:
Y = a + bX
+ e,
di mana Y
adalah variabel terikat, X adalah variabel bebas, a adalah konstanta
(intersep), b adalah koefisien regresi, dan e adalah residual atau kesalahan
prediksi. Model ini dapat digunakan untuk memperkirakan nilai Y berdasarkan
perubahan nilai X, serta untuk mengetahui arah dan kekuatan hubungan di antara
keduanya.
Ketika
lebih dari satu variabel independen digunakan, maka model yang digunakan adalah
regresi linier berganda. Dalam regresi linier berganda, hubungan antarvariabel
dinyatakan dalam bentuk:
Y = a +
b₁X₁ + b₂X₂ + ... + bₙXₙ + e,
yang
memungkinkan peneliti mengamati pengaruh simultan beberapa variabel bebas
terhadap satu variabel terikat. Ini sangat bermanfaat dalam penelitian sosial
dan pendidikan di mana berbagai faktor dapat memengaruhi hasil yang diukur.
Regresi
linier juga digunakan untuk membuat prediksi dan untuk melakukan uji hipotesis
terhadap pengaruh variabel-variabel bebas. Koefisien regresi dapat diuji
signifikansinya menggunakan uji-t, sementara pengaruh variabel secara simultan
diuji dengan uji-F. Selain itu, koefisien determinasi (R²) digunakan untuk
mengetahui sejauh mana variabel bebas dapat menjelaskan variasi variabel
terikat. Dengan demikian, regresi linier dapat berfungsi sebagai alat prediksi
sekaligus inferensi statistik.
Namun,
penerapan regresi linier memerlukan pemenuhan sejumlah asumsi klasik, seperti
linearitas, normalitas residual, homoskedastisitas, dan tidak adanya
multikolinearitas. Jika asumsi-asumsi ini tidak terpenuhi, maka hasil estimasi
model dapat menjadi bias atau tidak valid. Oleh karena itu, sebelum melakukan
interpretasi terhadap hasil regresi, peneliti perlu memastikan bahwa data yang
digunakan memenuhi semua asumsi yang diperlukan untuk menghasilkan kesimpulan
yang akurat.
B.
Perbedaan Regresi Linier dan Logistik
Regresi
linier dan regresi logistik merupakan dua teknik analisis yang memiliki fungsi
serupa dalam menjelaskan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Namun, keduanya berbeda secara mendasar dalam hal bentuk data variabel dependen
dan tujuan analisisnya. Regresi linier digunakan ketika variabel dependen
bersifat kuantitatif atau kontinu, seperti skor ujian atau penghasilan.
Sebaliknya, regresi logistik digunakan ketika variabel dependen bersifat
kategorik atau biner, misalnya “lulus” atau “tidak lulus”, “ya” atau “tidak”.
Dari sisi
model matematis, regresi linier menghasilkan prediksi dalam bentuk nilai
absolut berdasarkan garis lurus terbaik, sedangkan regresi logistik
menghasilkan prediksi dalam bentuk probabilitas. Model regresi logistik
menggunakan fungsi logit, yaitu fungsi non-linier yang mengubah skala prediksi
dari nilai tak terbatas menjadi rentang 0 hingga 1. Ini memungkinkan analisis terhadap
kemungkinan suatu kejadian terjadi berdasarkan kombinasi faktor-faktor
prediktor. Dalam penelitian pendidikan, regresi logistik sering digunakan untuk
menganalisis faktor yang memengaruhi kemungkinan siswa melanjutkan studi,
kelulusan ujian, atau keterlibatan dalam program pembelajaran tertentu.
Secara
inferensial, regresi logistik tetap menggunakan prinsip estimasi maksimum
likelihood dan uji signifikansi (p-value), seperti halnya regresi
linier. Namun interpretasi koefisiennya berbeda: koefisien regresi logistik
biasanya ditafsirkan dalam bentuk odds ratio, bukan perubahan nilai
langsung. Oleh karena itu, pemilihan antara regresi linier atau logistik harus
mempertimbangkan sifat variabel dependen serta tujuan analisis yang ingin
dicapai, baik untuk prediksi nilai maupun klasifikasi probabilistik.
C.
Contoh Kasus Aplikasi Regresi
Untuk
memahami bagaimana regresi digunakan dalam penelitian statistik, khususnya di
bidang pendidikan, berikut disajikan sebuah contoh kasus sederhana. Misalkan
seorang peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah jam belajar
(X₁) dan motivasi belajar siswa (X₂) terhadap nilai ujian akhir matematika (Y).
Data dikumpulkan dari 100 siswa dan dianalisis menggunakan regresi linier
berganda.
Setelah
proses analisis regresi dilakukan, diperoleh model sebagai berikut:
Y = 45 +
2.8X₁ + 3.2X₂
Interpretasi
dari model tersebut adalah:
1. Setiap tambahan
1 jam belajar akan meningkatkan nilai ujian sebesar 2,8 poin.
2. Setiap kenaikan
satu poin skor motivasi belajar akan meningkatkan nilai ujian sebesar 3,2 poin.
Selain itu,
nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,72 menunjukkan bahwa 72% variasi
dalam nilai ujian dapat dijelaskan oleh kombinasi jam belajar dan motivasi
siswa. Sisanya, 28%, dijelaskan oleh faktor lain di luar model seperti
lingkungan belajar, kesehatan, atau kemampuan dasar siswa.
Model ini
menunjukkan bagaimana regresi digunakan tidak hanya untuk melihat hubungan
antarvariabel, tetapi juga untuk memprediksi nilai dan menyimpulkan
signifikansi pengaruh dua faktor terhadap hasil belajar. Dengan demikian,
regresi linier berganda berfungsi sebagai alat prediksi dan inferensi statistik
dalam penelitian pendidikan yang berbasis data kuantitatif.
D.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Regresi
Metode
regresi memiliki sejumlah kelebihan yang menjadikannya salah satu teknik
statistik paling populer dalam penelitian kuantitatif. Salah satu keunggulannya
adalah kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengukur hubungan antarvariabel,
baik secara individu (parsial) maupun simultan. Dalam konteks pendidikan,
regresi memungkinkan peneliti untuk memahami faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap hasil belajar, tingkat partisipasi, atau bahkan keberhasilan program
pendidikan tertentu.
Kelebihan
lainnya adalah regresi dapat digunakan untuk membuat prediksi berbasis data
yang cukup akurat, selama asumsi model terpenuhi. Selain itu, regresi linier
maupun logistik relatif mudah diinterpretasikan dan banyak didukung oleh
perangkat lunak statistik seperti SPSS, R, atau STATA. Regresi juga fleksibel
karena bisa diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu seperti pendidikan,
ekonomi, psikologi, dan kesehatan masyarakat.
Namun
demikian, regresi juga memiliki keterbatasan. Salah satu kelemahan utamanya
adalah ketergantungan terhadap pemenuhan asumsi klasik, seperti linearitas,
normalitas residual, homoskedastisitas, dan tidak adanya multikolinearitas.
Jika asumsi-asumsi ini dilanggar, maka hasil regresi bisa bias atau tidak
valid, yang pada gilirannya akan mengganggu keakuratan prediksi maupun kesimpulan
statistik yang diambil.
Selain itu,
regresi bersifat kuantitatif dan korelasional, bukan kausal. Artinya, meskipun
dapat menunjukkan adanya hubungan antara dua variabel, regresi tidak
serta-merta dapat menyimpulkan hubungan sebab-akibat tanpa dukungan rancangan
eksperimental. Oleh karena itu, hasil analisis regresi harus ditafsirkan dengan
hati-hati dan mempertimbangkan konteks penelitian.
Dengan
mempertimbangkan kelebihan dan kelemahannya, metode regresi tetap merupakan
alat analisis yang sangat berguna dalam penelitian statistik. Bila digunakan
dengan tepat dan didukung oleh pemahaman teoritis yang kuat, regresi dapat
menjadi instrumen yang efektif dalam menjawab pertanyaan penelitian secara
kuantitatif, baik dalam kerangka prediksi maupun inferensi.
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
kajian teori dan hasil pembahasan yang telah disusun dalam makalah ini, dapat
disimpulkan bahwa analisis regresi merupakan metode statistik yang penting
dalam penelitian kuantitatif, khususnya di bidang pendidikan. Regresi
memungkinkan peneliti untuk memahami hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat secara lebih terukur, serta menyusun model matematis yang
dapat digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena. Regresi juga
digunakan sebagai alat inferensi untuk menguji hipotesis melalui pengujian
signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Beragam
jenis regresi telah dikembangkan dan digunakan sesuai dengan karakteristik data
dan tujuan analisis. Regresi linier digunakan ketika variabel dependen berskala
kontinu, sedangkan regresi logistik digunakan ketika variabel dependen bersifat
kategorik atau biner. Perbedaan utama dari keduanya terletak pada bentuk
hubungan yang dimodelkan serta cara interpretasi hasilnya. Pemilihan jenis
regresi yang tepat menjadi penting agar model analisis yang dibangun tidak
hanya valid secara statistik, tetapi juga relevan secara konteks.
Melalui
contoh aplikasi dalam makalah ini, regresi terbukti dapat dimanfaatkan sebagai
alat prediksi yang kuat, sekaligus sebagai alat inferensi untuk menguji
signifikansi hubungan antarvariabel. Dalam konteks pendidikan, regresi dapat
diterapkan untuk memprediksi hasil belajar siswa berdasarkan faktor-faktor
seperti jam belajar dan motivasi, serta membantu pengambilan keputusan berbasis
data. Dengan demikian, analisis regresi tidak hanya berfungsi sebagai teknik
pengolahan data, tetapi juga sebagai strategi ilmiah dalam memahami dan
memecahkan persoalan-persoalan empiris secara sistematis.
B.
Saran
Penulis
menyarankan agar mahasiswa, peneliti, dan praktisi pendidikan lebih mendalami
penggunaan analisis regresi, tidak hanya dari segi teknis perhitungannya,
tetapi juga dari aspek filosofis dan aplikatifnya dalam menjawab persoalan
penelitian. Pemahaman yang utuh mengenai konsep, jenis, dan asumsi regresi akan
memudahkan peneliti dalam membangun model analisis yang akurat serta
menghasilkan interpretasi yang bermakna.
Dalam
praktiknya, pemilihan jenis regresi harus disesuaikan dengan karakteristik data
yang digunakan dan tujuan analisis yang ingin dicapai. Regresi linier tidak
selalu tepat untuk semua situasi, begitu pula regresi logistik memiliki batasan
dalam penafsiran. Oleh karena itu, penting bagi peneliti untuk melakukan uji asumsi
dan validasi model secara hati-hati agar hasil yang diperoleh dapat diandalkan
untuk pengambilan keputusan.
Sebagai
tambahan, institusi pendidikan disarankan untuk memperkuat kurikulum statistik
terapan dengan menyertakan latihan interpretasi hasil regresi berbasis studi
kasus nyata, agar mahasiswa tidak hanya terampil menghitung, tetapi juga mampu
mengaitkan analisis statistik dengan konteks permasalahan pendidikan yang
konkret. Hal ini akan mendukung terciptanya budaya riset yang lebih kritis, reflektif,
dan berbasis data.
DAFTAR
PUSTAKA
Anandika,
R. (2019). Metodologi Penelitian: Metodologi penelitian Skripsi [Universitas
Negeri Jakarta]. In Rake Sarasin (Issue 2016).
http://repository.fe.unj.ac.id/7955/
Jusman,
J., & Puspitasari, S. D. (2020). Pengaruh Kondisi Fundamental Dan Inflasi
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sub Sektor Perkebunan Tahun 2016-2018. Jurnal
Ilmiah Ekonomi Bisnis, 6(1), 84–98.
https://doi.org/10.35972/jieb.v6i1.319
Muriyatmoko,
D. (2020). Pengaruh Indeksasi Doaj Terhadap Sitasi Pada Jurnal Terakreditasi
Sinta Menggunakan Analisis Regresi Linier. Jurnal Simantec, 7(1),
31–38. https://doi.org/10.21107/simantec.v7i1.6527
Padilah,
T. N., & Adam, R. I. (2019). Analisis Regresi Linier Berganda Dalam
Estimasi Produktivitas Tanaman Padi Di Kabupaten Karawang. FIBONACCI: Jurnal
Pendidikan Matematika Dan Matematika, 5(2), 117.
https://doi.org/10.24853/fbc.5.2.117-128
Putra,
M. T. (2024). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN PADA
PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA [Universitas Sriwijaya].
https://repository.unsri.ac.id/144022/
Sidiq,
U., & Choiri, M. M. (2019). Metode Penelitian Kualitatif di Bidang
Pendidikan. In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53,
Issue 9). http://repository.iainponorogo.ac.id/484/1/METODE PENELITIAN
KUALITATIF DI BIDANG PENDIDIKAN.pdf
Supriyadi.
(2017). Community of Practitioners: Solusi Alternatif Berbagi Pengetahuan antar
Pustakawan. Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi Dan
Kearsipan, 2(2), 83. https://doi.org/10.14710/lenpust.v2i2.13476
Yunitha,
M. T., & Marlena, L. (2021). Regresi Probit Untuk Perbandingan Pengaruh
Model Pembelajaran Flipped Classroom Dan Kooperatif Tipe Stad. AKSIOMA:
Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 10(4), 2526.
https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i4.4269
0 Komentar untuk "MAKALAH REGRESI STATISTIKA PENDIDIKAN S2 PENDIDIKAN DASAR"